Dalam dunia fashion, terutama untuk produk celana jeans, denim menjadi bahan utama yang tidak pernah lekang oleh waktu. Namun, tidak semua denim punya kualitas yang sama. Sebelum membeli atau memproduksi jeans, sangat penting memahami cara membedakan denim asli berkualitas dengan denim kualitas rendah. Pengetahuan ini membantu konsumen agar tidak mudah tertipu serta membantu pelaku usaha memilih bahan terbaik untuk produknya.
Denim asli umumnya memiliki tekstur yang tebal, terasa kokoh, tetapi tetap fleksibel. Saat diraba, permukaan kain terasa padat dan berserat kuat.
Sedangkan denim kualitas rendah terasa lebih tipis, ringan, dan mudah melar meskipun baru pertama kali digunakan.
Ciri denim asli:
-
Lebih berat (12–16 oz)
-
Serat rapat dan kuat
-
Permukaan tidak terlalu halus
Ciri denim kualitas rendah:
-
Sangat ringan (6–9 oz)
-
Mudah kusut
-
Serat terlihat jarang
2. Lihat Pola Anyaman (Weaving Pattern)
Denim asli menggunakan pola anyaman twill weave, yaitu pola diagonal yang jelas terlihat. Garis diagonal ini tampak rapi dan konsisten dari ujung ke ujung.
Pada denim kualitas rendah, pola diagonal sering tampak tidak jelas, bahkan tidak seragam. Serat kain juga terlihat tidak simetris.
3. Uji Warna dan Ketahanan Luntur
Denim berkualitas tinggi biasanya menggunakan pewarna indigo alami atau kualitas premium, sehingga ketika disentuh atau dicuci, warnanya tidak mudah pudar.
Cara sederhana mengetesnya:
-
Gosokkan tisu putih pada kain
-
Cuci bilasan pertama
-
Tekuk kain pada lipatan
Denim asli hanya akan luntur sedikit, sedangkan denim murahan akan meninggalkan banyak warna.
4. Perhatikan Berat (Ounce) Kain Denim
Satuan ounce (oz) menunjukkan berat kain denim. Semakin tinggi angkanya, semakin tebal dan kuat kualitas bahannya. Denim asli rata-rata memiliki berat 10–16 ons per yard.
Kategori berat denim:
-
Lightweight (6–10 oz): sering ditemukan pada denim kualitas rendah.
-
Midweight (10–13 oz): kualitas standar yang baik.
-
Heavyweight (14–16 oz): denim premium seperti raw denim dan selvedge.
5. Uji Elastisitas
Denim asli biasanya tidak terlalu elastis kecuali “stretch denim” yang memang dicampur serat spandex 1–3%.
Namun denim palsu atau kualitas rendah seringkali terlalu elastis karena menggunakan serat sintetik murah.
Ciri denim asli:
-
Lentur tetapi tidak berlebihan
-
Kembali ke bentuk semula setelah ditarik
Ciri denim rendah:
-
Terasa seperti "karet"
-
Setelah dipakai lama langsung melar dan turun.
6. Perhatikan Detail Finishing
Denim berkualitas selalu memiliki finishing rapi seperti:
-
Jahitan rapi dan rapat
-
Tidak ada benang keluar
-
Kancing atau rivet logam berat
-
Warna fading terlihat natural
Pada denim murah, finishingnya sering asal-asalan, jahitan tidak rata, dan aksesorisnya menggunakan bahan logam ringan yang mudah berkarat.
7. Lihat Harga dan Reputasi Brand
Harga bisa menjadi indikator kualitas. Denim premium memiliki proses pembuatan yang panjang dan detail, sehingga harganya relatif lebih tinggi. Namun bukan berarti semua yang murah jelek — beberapa brand lokal menawarkan kualitas bagus dengan harga terjangkau.
Kesimpulan
Mengenali denim asli dan denim kualitas rendah penting bagi konsumen maupun pelaku usaha fashion. Dengan memahami tekstur, ketebalan, pola anyaman, warna, elastisitas, dan finishing, kamu dapat memastikan memilih bahan denim yang benar-benar kuat, tahan lama, dan nyaman dipakai. Kualitas denim sangat berpengaruh pada nilai jual produk jeans, sehingga pemahaman ini membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mutu produk.
Sumber :
https://wolipop.detik.com/fashion-news/d-2095258/jenis-jenis-jeans-teknik-pencucian-efek-yang-dihasilkan?utm_source
https://tamamst.co.id/kain-denim/?utm_source
https://eprints.upj.ac.id/id/eprint/6779/9/BAB%20II.pdf?utm_source

0 Komentar